Rabu, 26 Juli 2017

Kegiatan Liburan Sekolah di Bilik Dolan Day Care

Libur Sekolah

Waktu baru saja menunjukan pukul 6:30 pagi, tetapi celotehan anak-anak sudah terdengar, malah hingga keluar “BiDo”. Kelontangan mainan yang dimainkan tangan-tangan mungil, petak-petak huruf yang berserak di lantai hingga bunyi sendok yang berbenturan dengan piring. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, hampir sebulan penuh “BiDo” sudah ramai sejak pagi hari. “Kan libur, tanteeeeee”, celetuk seorang anak berambut cepak lengkap dengan baju super hero dengan bintang besar di dadanya.
Libur sekolah adalah waktu berkumpul para pengunjung rutin “Bido”, mulai sejak pagi hari. Saat papa dan mama berangkat kerja hingga petang hari. Di hari-hari kerja dan hari-hari sekolah, penghuni “Bido” hanya diramaikan dengan beberapa anak saja. “Paling banyak 6 anak-anak, dan mereka belum sekolah semua”, ujar kakak pengasuh di BiDo. Dan pada pukul 2 siang, baru semua pasukan cilik di data lengkap, terlelap di atas ruangan sejuk – waktu jam istirahat siang. Tetapi di libur sekolah ini “PasCil” sudah komplit dari pagi hari.
Biasanya, “Tante Tiki” akan berdiskusi dengan “PasCil” yang sudah bersekolah untuk memikirkan kegiatan apa saja yang akan dilakukan mereka khususnya saat libur sekolah yang waktunya banyak mereka habiskan di “BiDo”. “Pokoknya ga mau belajar dulu, Tante Tiki!”, celoteh mereka. Setelah diskusi panjang dan melelahkan – yang terkadang membuat para peserta sidang tersebut tertidur – akhirnya hasil sidang paripurna anggota dewan “Bido” memutuskan, bahwa kegiatan besaran untuk liburan sekolah tahun ini adalah sebagai berikut:

1.      Anjungan Angsa

Tak kalah dengan para wakil rakyat, pasukan cilik memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Anjungan Angsa yang terletak tidak jauh dari “BiDo”. Terletak di salah satu pusat perbelanjaan, dan tentunya tidak menghabiskan devisa. “Ini kegiatan jalan-jalan, dan melihat binatang, dan aku lihat banyak angsa di sana. Ada macam-macam angsa di danau itu. Danau itu cukup besar, dan walaupun airnya tidak hijau dan jernih, tapi sepertinya angsa-angsa itu senang mengarungi danau itu”, ujar salah seorang anak.
“Aku sekarang tau, di sini ada banyak macam angsa, tuuh ada penjelasannya. Aku belum bisa baca, tapi keliatan kok kalo bibirnya beda-beda (maksudnya paruh).
Rencananya kunjungan itu hanya untuk melihat angsa dari jauh saja. Tetapi saat rombongan anak-anak tiba di dekat danau, tiba-tiba seluruh angsa seakan-akan memanggil rombongan itu untuk mendekat. Semua angsa yang sedang “asik berjemur” di tengah kolam pun tiba-tiba berenang ke tepian dan menyambut rombongan kecil itu sambil “bernyanyi”. “Tanteeeeee, mereka deketin kitaaaaa… semuanya pada datang”, seru anak-anak dengan nada bersemangat. “Tanteeeeee, angsa makannya apa yaaaah?”, “Kita punya apa buat di kasih ke angsa?”, “Mereka kayaknya kelaperan, mungkin mereka belum sarapan tante”. Akhirnya Tante Tiki pun mengeluarkan biscuit, dan membagikannya ke anak-anak. Beberapa anak yang cukup berani, meremas biscuit untuk kemudian dilemparkan ke sekumpulan angsa yang jumlahnya dapat dibilang cukup banyak.
Bosan dengan angsa, mereka pun berlarian ke arah playing ground yang terletak tidak jauh dari anjungan angsa, dan dengan keriaan tersendiri, mereka pun menguasai tempat itu hanya untuk mereka. “Hari ini khusus untuk BIDO” J
Kunjungan ke Anjungan Angsa adalah sebuah kegiatan menyenangkan dan bermakna, selain untuk melepas kebosanan dari rutinitas sehari-hari berupa belajar dan berada dalam ruangan, juga untuk mengenalkan anak-anak pada satwa yang mudah ditemukan di sekitaran kita sendiri. “Saya cukup terkejut pada saat berbincang-bincang dengan anak-anak dari sebuah negara, yang tidak pernah melihat ayam secara langsung selain dari gambar di buku ataupun dari televisi atau Youtube. Hanya berharap bahwa kegiatan sederhana seperti ini dapat memberi wawasan bagi anak-anak yang kami awasi di BiDo, bahwa angsa pun dapat memakan biskuit dengan bukti bahwa anak-anak sendiri yang memberi makan”, jelas Tante Tiki penuh arti.









2.      Panggang Pizza

Masih dalam rangka mengisi liburan anak-anak, Team Bido telah mempersiapkan acara yang dapat membuat anak-anak excited. Kini saatnya memanggang Pizza di sebuah gerai Pizza ternama di sebuah pusat perbelanjaan besar yang tidak jauh dari Rumah BiDo. Antusias anak-anak sangat luar biasa. Semenjak pagi, saat pasukan cilik itu datang, pertanyaan yang muncul dari mulut kecil mereka adalah, “Kapan kita berangkat, Tante? Jam berapa kita harus ada di sana? Pake baju yang mana tante? Celotehan mulut yang tidak pernah berhenti dan terus menerus menayakan jam keberangkatan setiap beberapa menit. Puluhan kata “Sabar yah nak” pun keluar dan menjadi jawaban, walaupun kalimat pendek tersebut tidak akan mampu membendung pertanyaan seorang anak yang telah siap berdiri di luar rumah, siap dengan sepatu dan botol minumnya.
Akhirnya tiba juga kami di Restaurant Pizza. Datang 10 menit sebelum waktu yang telah disepakati oleh kami dan gerai pizza tersebut, dan walhasil anak-anak pun harus menunggu sebentar. Mereka “duduk manis” dalam ruang makan tamu di gerai tersebut. “Duduk manis” dalam arti tidak berhenti menanyakan kapan masak-masak di mulai. Ada anak-anak yang mencuri pandang ke ruang masak/dapur, atau beberapa anak yang sibuk mendiskusikan kira-kira akan membuat jenis pizza seperti apa. “Aku mau yang isinya ikan semua ah, aku suka ikan banget sih!”, “Enakan di campur keju loooh, aku pernah makan yang campur keju atasnya, enaaaaak banget”. “Aku mau pake daging ayam dan daging sapi”, sekilas diskusi anak-anak yang duduk dan menatap menu yang memang sudah tergeletak di atas meja makan di gerai tersebut.
Setelah Tim dari Pizza selesai menyiapkan segalanya, termasuk meja-meja serta peralatan yang sudah disusun berdasarkan nomor urut, masing masing anak mendapatkan pan, adonan Pizza (dough), topping Pizza, topi dan apron. Saat yang dinanti nantikan tiba, dengan mengikuti instruksi dari Chef, anak-anak mulai mengolah dough Pizza dengan tepung seperti bermain Play Dough. “Eh, kita kan sering bikin kayak gini yah di rumah BiDo, coba di rumah BiDo bisa di makan kayak di sini, pasti kita akan makan pizza terus yaaaah!”, celetuk seorang anak yang sibuk mengaduk adonan pizza.
Pengalaman yang sangat luar biasa buat mereka apalagi dilakukan bersama sahabat-sahabat mereka dan dilakukan secara bersama-sama. Setelah Pizza Dough telah siap untuk dipanggang, dan diletakkan di Pan masing masing, saatnya mereka “menghias” lingkaran yang mereka buat dengan topping yang terdiri dari keju, daging,dan saus tomat. “Kayaknya enak yaaaah”, seru seorang anak.
Setelah Pizza mereka jadi, saatnya team dari gerai Pizza memanggang Pizza mereka. Dibutuhkan hanya waktu 10 menit kemudian mereka dapat segera menikmati Pizza hasil karya mereka.
Wajah mereka menjadi berseri-seri, dengan mata berbinar-binar saat hasil karya mereka dihidangkan dihadapan mereka. Begitu semua pizza sudah dibagikan ke masing-masing anak, suasana gerai tersebut menjadi seyap, berubah 180 derajat, dari yang tadinya ramai dengan senda gurau dan gelak tawa, menjadi sepi. Masing-masing sibuk mengaggumi dan menikmati pizza yang mereka olah sendiri. Raut bangga dan kegembiraan terlihat jelas di masing-masing wajah mereka, apalagi saat ada kejutan keluar dari dapur setelah semua selesai menikmati pizza-nya masing-masing. “ICE CREAAAAAAAAAAAAAAAAM”, jerit mereka.
Kelelahan dan keheningan tidak ada dalam kamus mereka, dan cerita tentang pengalaman memasak pun diulang lagi pada saat perjalanan pulang. Pokoknya tema untuk cerita hari itu hanya memasak… memasak… dan memasak.


Good Job Kids!!




Keceriaan anak-anak Bilik Dolan di Taman Kota

Halo semua.... Berjumpa kembali dengan blog Bilik Dolan... Setelah sempat ditutup beberapa lama untuk direnovasi, kembali Taman Kota 1 di...