Rabu, 27 Februari 2019

Eksperimen Sains Sederhana

Parents bosan selalu mengajak anak ke mall atau tempat bermain anak? Tak perlu khawatir karena Anda juga bisa melakukan hal yang menyenangkan dengan mencoba eksperimen sederhana bersama anak di rumah.

Di Bilik Dolan, kami juga selalu berusaha membuat percobaan dan eksperimen yang menarik bagi anak-anak, sehingga menggugah keinginan mereka untuk mengatahui sains dan ilmu pengetahuan.

Berikut 8 percobaan sains seru yang dapat Anda coba lakukan di rumah, karena hal yang mengasyikkan tak selalu harus dilakukan dengan berada di luar rumah.
Tapi Anda harus ingat, eksperimen sederhana yang akan dilakukan anak ini harus tetap berada di bawah pengawasan Anda.

Eksperimen sederhana #1: Lumpur ajaib yang menyala dalam gelap

Bahan:
  • 1 kantong penuh berisi kentang mentah yang sudah dicuci dan dirajang halus
  • 1 botol air tonik yang mengandung kina
Cara membuat:
  • Taruh kentang yang sudah dirajang halus ke dalam mangkuk besar.
  • Tuang air panas ke dalam mangkuk.
  • Aduk selama beberapa menit sampai air berwarna merah/berlumpur.
  • Saring potongan kentang-kentang tersebut dan tuang ke mangkuk besar kosong lainnya.
  • Diamkan mangkuk yang berisi air sekitar 10 menit atau sampai Anda melihat lapisan putih di bawah mangkuk.
  • Buang air dalam mangkuk, namun jangan sampai lapisan putihnya ikut terbuang. Biasanya lapisan putih tersebut akan lengket di dasar mangkuk.
  • Untuk mendapatkan lapisan putih yang bersih, campur dengan air lagi dan tuangkan ke dalam gelas.
  • Kocok dan diamkan lagi selama 10 menit.
  • Anda akan melihat lapisan putih yang bersih, lalu buanglah air tersebut.
  • Diamkan lapisan putih tersebut selama 2 hari sampai ia berubah bentuk menjadi tepung.
  • Tuangkan 3 sendok makan dari tepung tersebut ke dalam mangkuk.
  • Campur dengan beberapa tetes dari air tonik.
  • “Lumpur Ajaib” yang bisa menyala dalam gelap siap dimainkan!

Eksperimen sederhana #2: Mesin roket pasta

Bahan:
  • Sebuah gelas kaleng dengan tutup cincin (lubangi tutupnya)
  • Hidrogen peroksida
  • Ragi bubuk
  • Pasta dengan lubang di tengah
Cara membuat:
  • Isi gelas dengan hidrogen peroksida.
  • Aduk dengan 1 sendok teh ragi bubuk.
  • Pasang tutup gelas dan letakkan pasta di atas tutup gelas yang sudah dilubangi.
  • Nyalakan api di ujung pasta.
  • “Mesin Roket Pasta” siap meluncur!

Eksperimen sederhana #3: Kekuatan Es “Elsa”

Bahan:
  • 500 ml minuman soda (kocok hingga berbusa)
Cara membuat:
  • Letakkan botol di dalam mesin pendingin freezer kira-kira selama 3 jam 15 menit.
  • Setelah didinginkan, botol yang telah dikocok jangan dibuka terlebih dahulu.
  • Putar tutup botol sedikit (jangan sampai sepenuhnya terbuka), lalu tutup kembali dengan rapat.
  • Putar botol secara terbalik.
  • Dengan kekuatan es “Elsa”, Anda akan melihat soda ala “slurpee” hanya dalam waktu 3 detik.
  • Selamat menikmati!

Eksperimen sederhana #4: Awan dalam gelas

Bahan:
  • Air panas
  • Toples gelas besar
  • Korek api
  • 1 kantong es
Cara membuat:
  • Tuangkan air mendidih ke dalam gelas, biarkan selama 1 menit, kemudian buang sebagian besar isinya
  • Nyalakan korek di atas gelas, pegang sebentar lalu jatuhkan ke dalam gelas
  • Letakkan kantong es di atas gelas
  • Awan akan mulai terbentuk di dalam gelas

Eksperimen sederhana #5: Lampu Lava

Bahan:
  • Botol minuman soda berukuran besar yang ada tutupnya
  • Minyak sayur
  • Pewarna makanan
  • Tablet Vitamin C atau pewarna makanan oranye
  • Payet dan Glitter
  • Garam
  • Senter
Cara membuat:
  • Tuang minyak sayur ke dalam botol soda yang sudah dibersihkan hingga 3/4 penuh.
  • Isi sisa dalam botol dengan air.
  • Tambahkan 3 hingga 5 tetes pewarna makanan
  • Pilihan lainnya, Anda dapat menuangkan glitter atau payet.
  • Hancurkan tablet Vitamin C menjadi potongan-potongan kecil.
  • Campurkan ke dalam botol.
  • Jika tidak ada tablet Vitamin C, ganti dengan garam.
  • Pasang kembali tutup botolnya.
  • Goyangkan botol dengan pelan dari belakang ke depan.
  • Nikmati “Lampu Lava” buatan Anda!

Eksperimen sederhana #6: Bunga anyelir warna-warni

Bahan:
  • 4 buah gelas
  • 4 bunga anyelir putih
  • 4 jenis pewarna makanan
  • Talenan
  • Pisau tajam
Cara membuat:
  • Isi gelas dengan air hingga 1/2 penuh.
  • Tambahkan pewarna makanan hingga Anda mendapatkan warna yang pas.
  • Potong batang bunga dengan pisau di atas talenan.
  • Usahakan potong dengan miring.
  • Letakkan 1 bunga di masing-masing gelas.
  • Tempatkan gelas-gelas tersebut di tempat-tempat yang terang dan berada dalam jangkauan sinar matahari.
  • Biarkan di sana selama 4-6 jam.
  • Cek kembali dan Anda akan mendapatkan “Bunga Anyelir Warna-warni” buatan Anda!

Eksperimen sederhana #7: DIY slime

Bahan:
  • Lem kayu berwarna putih
  • Serbuk borax (Anda bisa mendapatkannya di toko obat Cina)
  • Pewarna makanan (pilih warna yang Anda inginkan)
  • Air
  • Sendok takar
  • 2 buah wadah kedap udara untuk tempat menyimpan slime
Cara membuat:
  • Untuk wadah pertama, tuangkan 1 sendok makan lem kayu ke dalamnya dan campur dengan air sebanyak 1 sendok makan, serta sedikit tetes pewarna makanan yang telah Anda pilih.
  • Aduk dengan sendok lainnya.
  • Di wadah lainnya, tuangkan 1 sendok teh serbuk borax dan campur dengan air sebanyak 1 sendok makan.
  • Aduk campuran borax hingga sepenuhnya larut.
  • Tuang larutan borax ke dalam wadah sebelumnya dan aduk bersama campuran lem yang telah berwarna.
  • Aduk kedua campuran ini hingga semuanya menyatu. Anda dapat melakukannya dengan kedua tangan.
  • Kurang dari 10 menit, Anda akan mendapatkan slime yang kenyal!

Eksperimen sederhana #8: Telur bugil yang kenyal

Bahan:
  • Telur
  • Cuka
  • Gelas berukuran besar
Cara membuat:
  • Tempatkan telur di dalam gelas dan tuangkan cuka ke dalamnya.
  • Diamkan selama 24 jam penuh.
  • Ganti cuka di hari kedua.
  • Buang cuka yang lama sampai habis dengan perlahan, lalu tuangkan cuka yang baru.
  • Tempatkan gelas di tempat yang aman selama seminggu.
  • Tunggu hasilnya dan Anda akan mendapatkan “Telur Bugil”!
Itulah berbagai percobaan sains sederhana yang seru dan menyenangkan yang dapat Anda lakukan bersama kecil di rumah. Parents tertarik untuk mencobanya?

Di bawah ini contoh eksperimen kami di Bilik Dolan pada minggu kemarin, membuat lava lamp, persis seperti eksperimen yang dijelaskan disini, di nomor 5.




Senin, 25 Februari 2019

Manfaat Kegiatan Outdoor Bagi Perkembangan Anak

Berkegiatan di luar rumah meskipun hanya berbincang atau jalan-jalan sore pun mampu mendatangkan pembelajaran bagi anak.

Maka dari itu, kami di Bilik Dolan juga mengajak anak-anak untuk outdoor activity, setiap pagi dan sore, demi perkembangan anak-anak.
 
Berikut adalah manfaat kegiatan outdoor bersama anak;

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Berkegiatan di luar rumah, menggerakkan fisik mampu meningkatkan energi, mengubah mood yang buruk menjadi lebih baik dan menguatkan kemampuan otak dalam mengingat.
Cukup sediakan waktu 10-15 menit di bawah sinar matahari, vitamin D yang anak butuhkan bisa tersalurkan dengan baik.
Perkembangan motorik besar, motorik halus dan ketahanan kardiovaskular pun terbantu saat Anda mengajak anak berkegiatan di luar rumah.
Obesitas pada anak-anak pun bisa Anda hindari jika banyak melakukan kegiatan fisik di luar rumah.

2. Mengoptimalkan Pertumbuhan Syaraf Otak
Tidak hanya bermanfaat untuk fisik, olahraga juga mampu mengoptimalkan aliran oksigen dalam otak.
Jika kebutuhan oksigen terpenuhi dengan baik, ianya mampu mengurangi radikal bebas yang terikat pada otak.
Inilah yang kemudian menyebabkan kemampuan otak meningkat tajam.
Anak-anak bisa terhindar dari stres, rasa mudah tertekan dan tahan terhadap kerusakan otak.

3. Mengembangkan Kemampuan Imajinasi
Saat ini anak-anak dilenakan dengan televisi dan beragam gadget yang membuat mereka malas bergerak dan selalu ingin yang instan.
Tak hanya malas bergerak, otak mereka pun malas berpikir serta berimajinasi sebab semua telah tersedia dengan mudah.
Berkegiatan, bergerak di luar rumah mampu mengembangkan kemampuan imajinasi anak.

4. Kemampuan Mengatasi Masalah
Saat anak bersosialisasi di luar rumah, bergabung dengan lingkungan di luar keluarga, hal ini akan membantu mengembangkan kepekaan sosial.
Apalagi saat muncul perselisihan dengan teman sebaya, anak-anak akan berusaha memperbaiki kesalahan, mencoba mengatasi masalah di dunia nyata dll.

5. Mengembangkan Kecakapan Sosial
Sejak usia dini, Anda harus mengenalkan anak bagaimana cara berhubungan dengan lingkungan.
Bagaimana mengelola pertemanan dan menghormati aturan-aturan sosial.
Inilah yang akan membuat mereka luwes dalam menghadapi masyarakat saat dewasa nanti.
Jangan berharap mereka bisa berteman dan mudah beradaptasi dengan sendirinya saat dewasa.
Anda harus membimbing dan mengajarinya mulai sekarang.

6. Peka terhadap Lingkungan
Anak-anak harus keluar dari selimut hangatnya.
Ajak mereka menginjak tanah, pasir, menemukan batu-batu cantik, mengeksplorasi hutan, pantai, mengekspresikan diri di alam bebas dll.
Buatlah mereka mencintai alam, tumbuhkan rasa memiliki lingkungan agar mereka bisa membantu melindungi dan melestarikan alam.

7. Melengkapi Pengetahuan Anak
Di rumah Anda bisa mengajarkan hal-hal berbau akademis.
Di luar rumah, tunjukkan pada mereka kaitan antara teori dengan praktik di dunia nyata.
Jika berbicara tentang metamorfosis kupu-kupu, setelah membaca teorinya, ajak mereka melihat bentuk ulat yang sebenarnya.
Bagaimana mereka struggling dan bersabar mengubah diri menjadi indah sebagai kupu-kupu.

Sebab pelajaran paling penting bukanlah mengingat sampai mati teori yang pernah dihafal, melainkan mampu menerapkan ke dunia nyata apa yang pernah dipelajari.

8. Meningkatkan Hasrat Belajar Anak
Kegiatan belajar monoton di dalam kelas, dengan gaya belajar selalu mendengarkan dan mencatat bisa mematikan hasrat belajar anak.
Itulah sebabnya, Anda perlu mengajak anak berkegiatan di luar rumah dengan variasi kegiatan yang menyenangkan.
Berbincang, berjalan, berlarian, bersembunyi, berkejaran dan dll.
Perasaan bahagia yang Anda tumbuhkan membantu anak mengekspresikan dirinya yang sebenarnya.
Cara belajar seperti ini akan membuat anak semakin cinta dengan proses belajar.








Rabu, 20 Februari 2019

Tahapan Perkembangan Anak yang Perlu Anda Tahu


Pernah dengar istilah ‘usia emas’ yang dikaitkan pada perkembangan anak?
Kata ini lekat hubungannya dengan apa yang terjadi pada setiap tahapan di masa anak usia dini. Karena di masa inilah, anak belajar dan terbentuk untuk menjadi pribadi seperti apa di masa depan. 

Dilansir Parenting Club, secara umum, istilah anak usia dini merujuk pada anak-anak berusia 0-8 tahun. Lebih lanjut, kajian rumpun keilmuan PAUD menyebut PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun atau dikenal ‘usia emas’.

Sementara ruang lingkup usia dini meliputi, bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun) dan usia sekolah awal (6-8 tahun). Di usia-usia inilah anak sangat membutuhkan stimulasi sesuai kelompok usia dan kemampuannya.
Karena itu, Anda perlu mengetahui tahapan perkembangan anak usia dini mulai dari fisik, kognitif, bahasa, emosi dan sosial. Apa maksudnya?
FISIK
 
Perkembangan fisik anak usia dini berfokus pada pertambahan berat, tinggi, otak serta keterampilan motorik kasar dan halus.

Motorik kasar bisa berupa kemampuan anak untuk bergerak, melompat, berlarian. Ini utamanya terjadi pada anak usia 4-5 tahun yang kian bertambah kekuatannya seiring usia. Sementara motorik halus berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan fisik yang lebih melibatkan otot kecil dan koordinasi pada mata dan tangan. Misalnya melipat dan merobek kertas, menjumput, mengupas dan sebagainya.

KOGNITIF
 
Jean Piaget, Profesor Psikologi dari Universitas Geneva, Swiss, dalam Teori Perkembangan Kognitif (Cognitive theory) menyatakan, anak-anak sebetulnya memiliki cara berpikir layaknya orang dewasa. Setidaknya ada empat tahap perkembangan kognitif yang dibagi Piaget dalam 4 tahap.

Pertama, tahap sensorimotor (usia 0-24 bulan) adalah masa anak masih memiliki gerak refleks yang terbatas. Ia belum bisa mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Tak heran bila Anda sering merasa bingung ketika anak usia ini rewel sedangkan anak pun tidak dapat menjelaskan apa yang mengganggunya.Kedua, tahap praoperasional (2-7 tahun), anak sudah mulai dapat menerima rangsangan tapi masih terbatas. Meski masih cenderung egois, kemampuan bahasa dan kosakatanya yang kian berkembang membantu anak untuk berkomunikasi dan menyampaikan keinginan dan kebutuhannya. Di sinilah Anda perlu berusaha lebih keras untuk memahaminya sekaligus mengarahkannya pada hal atau kebiasaan yang baik.Kemudian tahap operasional konkret (7-11 tahun), anak sudah bisa berpikir logis dan sudah mengerti konsep rasional. Selanjutnya, tahap operasional formal (mulai 11 tahun) anak mulai memasuki fase remaja hingga siap untuk menghadapi realita dunia pada masa dewasa. 

BAHASA

Pada masa prasekolah, perkembangan bahasa anak mulai berkembang pesat. Bahasa bisa ia dapatkan dari pengalaman dirinya ataupun lingkungannya.
Parent Further menyebut, anak usia 3 tahun umumnya telah mampu mengetahui setidaknya 300 kata. Jumlah itu tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi 1.500 kata pada usia 4 tahun, dan mencapai 2.500 kata pada usia 5 tahun. Bantu anak dengan melatih keterampilan bahasanya ini dengan kegiatan membaca bersama, mengajaknya ngobrol dan mengajukan banyak pertanyaan.Apa yang paling kamu sukai dari kebun binatang? Apakah kamu merasa senang saat kita melihat gajah tadi? Bisakah kamu menyebutkan apa-apa saja yang tadi kita lihat di sana?

SOSIO EMOSIONAL
 
Perkembangan pada anak usia dini sebetulnya telah dimulai sejak bayi dilahirkan.

Misalnya, secara emosional bayi mulai menghentakkan kaki ketika merasa senang, melempar barang ketika marah dan sebagainya. Kemudian seiring perkembangan usia dan kedekatan bayi dengan orang dewasa, akan menjadikan mereka semakin siap menghadapi sosialnya.
 Anak usia dini umumnya memiliki rasa ingin tahu besar, unik, suka imaginasi dan fantasi, egois, dan konsentrasi yang relatif pendek. Itulah mengapa, seringkali pembelajaran pada anak usia dini lebih efektif disampaikan dengan melibatkan kegiatan atau permainan interaktif.
Nah, itu dia tahap perkembangan pada anak usia dini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat sebagai bekal mendidik anak Anda ya.
Hal-hal seperti ini lah yang kami ajarkan dan kami share selalu kepada para pengawas dan helper buat anak-anak di tempat kami.
Karena hal ini penting dan mendasar dalam mengembangkan kepribadian dan perkembangan anak-anak tersebut.

Selasa, 19 Februari 2019

Sekilas Tentang Kami


Bilik Dolan adalah sebuah Rumah Singgah atau Day Care yang dikelola oleh Felix dan Rozetta.

Bilik Dolan Daycare telah ada untuk membantu para orang tua dalam menjaga anak-anak sejak bulan Januari 2013.


Hi....perkenalkan, saya Rozetta atau lebih dikenal dengan nama kecil saya “Tiki”

Saya adalah ibu dari seorang anak laki-laki berumur 9 tahun bernama Nathan.

Diawal 2013 saya membuka Tempat Penitipan Anak “Bilik Dolan” Day Care.

Saya mempunyai pengalaman menjaga 2 orang anak berusia 3 dan 5 tahun di sebuah keluarga di Jerman pada saat saya mengikuti program “Au-Pair Maedchen” tahun 2000-2001. Program tersebut adalah program belajar bahasa Jerman dimana saya dapat tinggal dan bersekolah bahasa sambil bekerja sebagai baby sitter di sebuah keluarga Jerman.

Di keluarga tersebut saya bertanggung jawab penuh untuk menjaga putra putri mereka setiap hari dari pagi sampai sore menjelang malam hari, dimana kedua orangtua mereka adalah pekerja yang sangat sibuk. Saat itu saya diberi kepercayaan penuh oleh mereka untuk mendampingi putra dan putri mereka agar putra putri mereka dapat bermain dan beraktivitas dan membuat mereka merasa nyaman.

Dengan berbagai pengalaman yang saya miliki baik sebagai seorang ibu maupun sebagai seorang pekerja saya mendirikan Tempat Penitipan Anak "Bilik Dolan" dengan dibantu oleh 1 orang asisten 3 orang pengasuh yang sudah berpengalaman dalam berinteraksi dengan anak-anak. Di Bilik Dolan anak-anak tidak hanya diawasi namun juga diajak untuk berinteraksi, bermain dan beraktivitas dengan cara yang menyenangkan. 

Kami berharap Tempat Penitipan Anak "Bilik Dolan" dapat menjadi mitra OrangTua dalam membantu dan mempersiapkan anak sejak usia dini untuk siap menghadapi pendidikan sekolah dan berinteraksi dengan lingkungannya.









Felix mempunyai anak 1 berusia 8.5 tahun sekarang.
Saya lama berkecimpung di dunia anak-anak, pernah menjadi kepala sekolah home schooling Shiny Study Center dan mengurusi home schooling serta bekerja sama dengan Diknas Tangerang Selatan.
Saya suka dengan anak-anak dan mempunyai impian agar setiap anak dapat berkembang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Dimana setiap anak itu pada dasarnya berbeda-beda.
Bagi saya, mengurus daycare ini merupakan tugas mulia, dimana anak-anak merupakan generasi emas yang perkembangannya perlu kita pantau dan arahkan bersama.

Semoga kehadiran Day Care  Bilik Dolan dapat memberikan sinar terang bagi anak-anak semua dan menjadikan fondasi yang baik bagi anak-anak tersebut ke depannya.



Keceriaan anak-anak Bilik Dolan di Taman Kota

Halo semua.... Berjumpa kembali dengan blog Bilik Dolan... Setelah sempat ditutup beberapa lama untuk direnovasi, kembali Taman Kota 1 di...