Selasa, 27 Agustus 2019

Happy Birthday Kenneth

Happy Birthday Kenneth....

Selamat ulang tahun yang ke -5 yang jatuh pada tanggal 25 Agustus 2019, untuk salah satu anak-anak tersayang kami, yaitu Kenneth.
Semoga semakin pintar, baik di sekolah, di rumah dan di day care, semakin menurut dengan orang tua, guru dan semuanya. Wish U All The Best....GBU....







Senin, 19 Agustus 2019

Field Trip Dadakan Ke Tandon Ciater

Halo semuanya...

Berjumpa lagi di blog dari Bilik Dolan...

Kali ini, kita mengadakan field trip dadakan ke tandon ciater bersama anak-anak yang kebetulan libur. Kalau libur, kami benar-benar memutar otak untuk mencari kesibukan bagi mereka yang pintar-pintar, aktif-aktif dan kritis-kritis ini. Kalau di day care saja, pasti mereka mengeluh bosan, jenuh, dan mencari kesibukan apa saja.
Akhirnya kami memutuskan untuk pergi dadakan ke tandon ciater saja. Selain dekat, dan faktor outdoornya yang seru, yang memutuskan kami untuk pergi kesana, selain faktor agar mereka tidak kurang piknik...:-)

Mereka bisa berolahraga, bermain dan beraktivitas disana...
Kami harapkan mereka bisa kompak selalu dan akrab selalu, karena mereka toh 1 sekolah semua yang libur ini...






Minggu, 11 Agustus 2019

7 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Penyakit flu dan batuk merupakan penyakit yang seringkali ‘menghantui’ anak-anak. Meskipun kini sudah terdapat vaksin influenza, namun nyatanya hal tersebut tetap tidak menjamin anak bisa terbebas dari penyakit tersebut, lho. Hal ini tentu saja membuat para orang tua harus pandai mencari cara dalam meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun di dalam tubuh anak.
Sebelumnya kenalan dulu yuk, apa sih yang dimaksud dengan sistem imun? Menurut Charles Shubin, profesor pediatrik dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, setiap anak lahir ke dunia dengan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Perlahan, kemampuan imunitas tubuh dalam melawan kuman, virus, dan organisme jahat lain akan bertambah, terutama ketika anak sakit.
Normalnya anak-anak bisa sakit selama 8 kali dalam setahun. Penyebabnya bisa karena flu, batuk, atau infeksi telinga. Walau begitu, sebagai orang tua tentu kita tidak ingin membiarkan anak sakit hanya karena sedang dalam proses untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya, kan?
Eits, jangan khawatir ya para orang tua, sistem imun atau daya tahan tubuh anak bisa ditingkatkan kok. Yuk, intip cara mudah meningkatkan daya tahan tubuh anak berikut ini ya.

7 Langkah Sederhana Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak


1. Ajak anak rutin berolahraga

Olahraga merupakan salah satu cara alami yang paling ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Olahraga juga bisa meningkatkan sel pembunuh kuman alami dalam tubuh, menguatkan otot jantung, serta memperkuat tulang dan otot tubuh. Sehingga secara otomatis tubuh menjadi lebih kuat menangkal serangan penyakit.
Olahraga yang dimaksud tidak perlu yang berat ya. Ajak mereka berolahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda atau berenang. Jadikan olahraga sebagai kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap hari, agar menjadi kebiasaan yang baik dan menyehatkan bagi anak.

2. Berikan ASI eksklusif

Memberikan ASI eksklusif merupakan cara terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terutama pada bayi dan balita. Sebab, ASI mengandung komponen yang mampu meningkatkan antibodi dan sel darah putih. ASI eksklusif pada bayi baru lahir bisa mencegah infeksi telinga, alergi, meningkatkan kekuatan otak, mencegah diare, pneumonia, meningitis, dan sindrom kematian mendadak.
But, in fact ternyata tidak semua Ibu mampu memberikan ASI eksklusif pada anak-anak mereka karena berbagai kendala. Namun setidaknya, berikan ASI setidaknya selama 2-3 bulan usia Si Kecil, ya Bu. Setidaknya mereka sudah memiliki ‘tameng’ dalam tubuhnya untuk melawan penyakit yang datang nantinya.
But, then setelah melewati umur tersebut Ibu boleh kok, mengombinasikan ASI dengan susu formula

3. Rutin mengonsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur sangat kaya akan manfaat, salah satunya adalah dapat menangkal serangan virus dan bakteri yang berbahaya dan otomatis dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Sebaiknya pilih buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C. Sebab vitamin C terbukti dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan virus.
Paduan sayur dan buah sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya. Beberapa sayur dan buah juga mengandung fitonutrien yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Terlebih zat fitronutrien terbukti dapat memperbanyak produksi sel darah putih dan interferon untuk melawan infeksi bakteri dan virus.
Tak cukup sampai di situ, rutin mengonsumsi buah dan sayur juga dapat melindungi anak dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker saat dewasa. Sajikan wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi, dan brokoli pada menu makanannya. Untuk camilan, Ibu bisa siapkan yogurt, salad buah, atau kacang-kacangan.
Namun, pastikan bahwa porsi makanannya sesuai dengan usianya, ya Bu. Sebab terlalu banyak makan bisa membuat bayi rentan memiliki berat badan berlebih, yang jelas tidak baik bagi kesehatan tubuhnya kelak.

4. Rajin mencuci tangan

Secara garis besar, rajin mencuci tangan tidak secara teknis ada hubungannya dengan dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Akan tetapi, ini merupakan cara yang sangat baik untuk mengurangi stress serta mencegah kerusakan pada sistem imun anak.
Ajari anak-anak mencuci tangan dengan sabun, baik sebelum maupun sesudah makan, setelah bermain di luar, setelah memegang hewan peliharaan serta setelah melakukan kegiatan lain yang memungkinkan mereka terkena bakteri.
Nah, mengingat setiap tempat yang mereka kunjungi tidak selalu terdapat fasilitas untuk mencuci tangan, Ibu bisa menyiasatinya dengan membawa hand sanitizer maupun tissue basah. Agar kebiasaan cuci tangan tetap bisa dilakukan meskipun sedang berada di luar rumah.
Tak hanya itu, menurut Barbara Rich, D.D., juru bicara Academy of General Dentistry, cara lain untuk meningkatkan daya tubuh anak adalah dengan mengganti sikat giginya ketika ia mulai sakit. Terutama ketika sakit flu, batuk atau yang berkaitan dengan penyakit tenggorokan.
Yup, seorang anak memang tidak dapat terkena virus flu yang sama sebanyak dua kali, tetapi virus tersebut dapat melompat dari sikat gigi ke sikat gigi serta menginfeksi anggota keluarga lainnya. Namun, jika itu adalah infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, anak justru dapat menginfeksi dirinya kembali dengan kuman yang sama sehingga membuatnya sakit. Dengan cara ini kita bisa sekaligus melindungi anak serta seluruh anggota keluarga lainnya dari serangan penyakit.

5. Usahakan agar anak tidur cukup

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang kurang tidur juga akan lebih gampang tertular penyakit. Sebab, kurang tidur dapat mengurangi jumlah sel penangkal penyakit di dalam tubuh yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker. Wah, ngeri banget!
Lalu, sebenarnya berapa sih standar kebutuhan tidur yang diperlukan oleh anak-anak? Menurut peneliti Kathi Kemper, M.D. dari Pusat Pendidikan dan Penelitian Pediatrik Holistik di Boston, normalnya untuk bayi baru lahir saja, setidaknya mereka membutuhkan waktu tidur 18 jam sehari, balita perlu 12-13 jam, dan anak prasekolah perlu tidur 10 jam setiap hari. Hal ini penting diterapkan, agar anak dapat me-recharge energi dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

6. Jauhkan mereka dari paparan asap rokok

Polusi kendaraan dan asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, tak terkecuali anak-anak. Asap berbahaya ini dapat mengiritasi organ pernapasan anak, sehingga membuat mereka lebih rentan mendapatkan efek negatifnya, seperti bronkitis atau asma. Perlu diingat bahwa, sebatang rokok mengandung lebih dari 4.000 toksin yang bisa mengiritasi atau membunuh sel dalam tubuh. Nah, mulai sekarang apabila ada anggota keluarga di rumah yang merokok, sebaiknya beri pengertian agar aturan merokok hanya boleh dilakukan di luar rumah.
Jika terpaksa bepergian menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan roda dua, ada baiknya proteksi diri anak dengan menggunakan masker, untuk mengurangi paparan polusi udara. Hal ini penting dilakukan guna meningkatkan daya tahan tubuh anak.

7. Usahakan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi antibiotik

Hingga saat ini, ternyata masih banyak orang tua yang salah tanggap terhadap manfaat dari obat antibiotikYes, Ibu! Walaupun Si Kecil sering sakit-sakitan terutama flu dan batuk, tapi tak berarti mereka selalu membutuhkan obat antibiotik, lho!
Penting diingat bahwa, saat anak terserang flu, batuk dan diare tak lantas langsung membutuhkan obat antibiotik. Antibiotik sendiri sebenarnya merupakan obat yang digunakan khusus untuk membunuh bakteri.
Penyakit yang disebabkan oleh virus tidak bisa diobati dengan antibiotik. Karena itulah pemberian antibiotik sebaiknya harus benar-benar diperhatikan. Bila anak menderita penyakit yang tidak disebabkan oleh bakteri sebaiknya tidak perlu diberi obat tersebut.
Penggunaan antibiotik sembarangan justru akan memperburuk kondisi anak, seperti membunuh bakteri baik dalam tubuh, merusak organ-organ tubuh yang belum sempurna, serta membuat bakteri-bakteri bermutasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik. Akibatnya obat antibiotik justru tidak ampuh lagi dalam membunuh bakteri.
Nggak hanya itu ya Bu, antibiotik juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa anak.. Menurut penelitian dari Boston University of School Medicine kebanyakan infeksi yang diderita anak disebabkan oleh virus, bukan bakteri. So, alih alih ingin Si Kecil cepat sembuh tak melulu harus menggunakan antibiotik ya Bu.
Demam karena virus biasanya terjadi tiba-tiba dan cepat turun. Sementara demam yang disebabkan bakteri bisa bertahan berhari-hari. Sebaiknya berikan penurun panas saja bila suhu tubuh anak tinggi. Bila dalam dua hari panasnya tidak turun maka baru dipertimbangkan untuk diberi antibiotik.
Kondisinya berbeda bila penyakit yang diderita anak disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti pneumoniaTBCmeningitistifus, radang tenggorokan akibat streptokokusinfeksi saluran kemih, dan lain-lain maka sebaiknya sebaiknya diberi antibiotik spektrum sempit, yakni antibiotik yang hanya bekerja membunuh bakteri tertentu.
Bila anak mendapat antibiotik, maka tepatilah aturan pakainya. Antibiotik harus diminum sampai habis untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri.
Ya begitulah kurang lebih cara meningkatkan daya tahan tubuh dari anak-anak. Semoga anak-anak kita semua diberikan kesehatan yah....

Senin, 05 Agustus 2019

Trampolin, Olahraga Sehat dan Mengasyikkan Bagi Anak

Akhir-akhir ini lagi ngetrend permainan Trampolin untuk anak-anak dan bahkan orang dewasa juga menyukainya. Sebenarnya bermanfaat gak sih ? Berikut di bawah ini penjelasannya...
Trampolin adalah salah satu permainan yang disukai oleh siapa saja, baik itu orang dewasa atau anak-anak. Saat bermain trampolin, kita bisa melompat-lompat dengan perasaan yang girang hingga berkeringat. Namun, tahukah anda jika pakar kesehatan ternyata sangat merekomendasikan permainan ini sebagai aktifitas fisik anak-anak yang menyehatkan? Berikut adalah manfaat berolahraga trampolin bagi anak.
Pakar kesehatan dan olahraga dr. Grace Tumbeleka, SpKO, menyebutkan jika anak yang suka bermain trampolin akan cenderung memiliki otot-otot yang lebih kuat dan mendapatkan tumbuh kembang yang cukup baik. Selain itu, anak-anak akan memiliki tungkai bawah yang lebih kuat dan mereka pun akan membakar kalori yang lebih banyak. Alhasil, anak juga akan terhindar dari masalah berat badan yang berlebihan yang bisa memicu beberapa penyakit berbahaya.
Yang membuat pakar kesehatan sangat merekomendasikan bermain trampolie sebagai olahraga anak adalah adanya unsur fun dari aktifitas fisik ini. Seringkali, anak malas jika diajak untuk berolahraga layaknya berlari atau senam karena dianggap tidak mengasyikkan. Berbeda dengan bermain trampolin yang membuat anak bermain dan melompat-lompat dengan riang gembira sehingga tanpa terasa mereka sudah melakukan aktifitas fisik yang cukup lama.
Beliau menyarankan anak-anak untuk rutin melakukan olahraga dengan trampolin ini setidaknya 30 hingga 60 menit dalam sehari. Namun, Ia hanya merekomendasikan olahraga ini pada anak yang sudah melewati usia enam tahun. Mengapa? Menurut dr. Grace, anak dengan usia tersebut sudah mengalami perkembangan motorik yang baik. Selain itu, pengawasan dari orang tua juga harus dilakukan dengan baik karena anak bisa saja ingin melakukan gerakan-gerakan ekstrim yang bisa saja membuat mereka cedera layaknya gerakan salto ke belakang, apalagi jika anak yang bermain di dalam satu trampoline cukup banyak.

Keceriaan anak-anak Bilik Dolan di Taman Kota

Halo semua.... Berjumpa kembali dengan blog Bilik Dolan... Setelah sempat ditutup beberapa lama untuk direnovasi, kembali Taman Kota 1 di...