Dan para Kakak pun
Pulang
Saat tenang itu biasanya dari pukul 11.00 hingga pukul 14.00
siang hari. Saat anak-anak yang belum bersekolah larut berselimut mimpi.
Apalagi ditambah angin sejuk dalam kamar mereka. Proses nina-bobo hanya
berlangsung tidak lebih dari lima belas menit, mungkin karena kelelahan
aktifitas di pagi hari, ditambah dengan makan siang. Perut kenyang, hati
senang, tidur lelap.
Pukul satu siang, sang kakak-kakak mulai kembali dari sekolahnya.
Dan sang kakak-kakak sudah cukup paham kalau adik-adknya lagi tidur. Jadi
mereka perlahan-laham masuk, ganti pakaian, makan siang dan sejenak melakukan
”Power Nap”. Persiapan untuk bermain nanti sore.
Jam 3 sore, satu persatu sang anak-anak keluar dari kamar,
dan dengan muka bantal mereka duduk berusaha kembali dari dunia mimpinya. “Kita
akan ngapain sore ini?”
Jika hari Jumat, seperti sore ini, kakak-kakak tidak mau
menyentuh yang namanya pekerjaan rumah. “Sudah cukup tante, 4 hari sibuk dengan
PR dan tugas belajar. Jumat waktunya main sama teman-teman yah?” Dan mereka pun
mulai sibuk bermain bersama. Tidak mengenal umur, ada yang bermain
mobil-mobilan, balok-balok, membaca buku, menggambar dan mewarnai. Bidak-bidak
permainan ular tangga bun berserakan. Gadis-gadis kecil sibuk mempelajari
permainan congklak atau dakon – sebuah permainan “cewek”
tradisional yang sudah mulai jarang dimainkan lagi. Tanpa ada seorang anak pun
yang memegang gadget. Suasana bermain selalu diiringi oleh musik anak-anak sebagai
pengiring waktu bermain mereka.
Setiap waktu diisi dengan tawa maupun jeritan ceria, walau
kadang diselingi oleh tangisan para adik kecil karena rebutan mainan. Tidak
berlangsung lama, dalam hitungan menit, mereka sudah kembali bermain bersama.